Aso yang punya kegemaran menonton sepakbola ke stadion setiap tim kesayangannya bertanding, dimasukkan ke pesantren oleh orang tuanya. Kondisi pesantren menyebabkan Aso tidak lagi bisa secara leluasa menyalurkan kegemaran menontonnya ke stadion. Aso kemudian bersahabat dengan Dul, Yos dan Sultan, yang berasal dari daerah berbeda. Pesantren kemudian menjadikan persahabatan mereka melebihi kedekatan dengan saudara kandungnya sendiri. Mereka kemudian menjalin persahabatan dengan sebutan "sahabat kandung".